RADAR PALEMBANG – Tuntutan untuk menggelar tatap muka di sekolah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) banyak disampaikan masyarakat namun hingga kini kondisi daerah di Sumsel beda-beda terkait pendemi Covid-19.
“Untuk sampai pada posisi itu, sekolah juga tidak mungkin gegabah tanpa pijakan yang jelas, aku pikir gugus covid-19 sebagai salah satu institusi yang menurut aku juga harus bisa kita minta pendapatnya. Apakah memang sudah harus dilakukan tatap muka atau belum,”kata Ketua Komisi V DPRD Sumsel Susanto Adjis, Kemarin (18/2).
Karena itu menurut politisi PDIP ini, kalaupun nanti Gubernur Sumsel memperbolehkan tatap muka nantinya , alangkah baiknya gugus covid-19 di provinsi dan kota serta kabupaten di Sumsel karena sekolah SD hingga SMA/SMK banyak di kabupaten kota dimintai pendapat dan masukkan karena kasus covid-19 di daerah beda-beda.
“Apalagi sekarang sudah hampir 1 tahun ini anak-anak tidak sekolah dan sampai hari ini surat edaran Gubernur belum memperbolehkan tatap muka. Artinya harus clear secara tehnis,”katanya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menginstruksikan seluruh jajaran untuk mempersiapkan sekolah offline kembali dibuka. Sesuai instruksi pada Desember 2020 lalu, sekolah akan dibuka jika anak didik dan tenaga pengajar telah mendapat vaksin.
“Untuk masyarakat kemungkinan Februari bisa dilaksanakan. Sehingga sekolah offline dapat kita bicarakan soal mekanismenya,” jelas Gubernur Sumsel,”katanya. (zar)